Mata Kuliah : Desain Pemodelan Grafik
Nama : Ira Rahmadina
NPM : 53415416
Kelas : 3IA22
Nama Dosen : Syefani Rahma Deski
Pengertian dan
Sejarah Desain Komunikasi Visual
Desain
Grafis sering disebut dengan Grafis Komunikasi atau Desain Komunikasi Visual.
Beberapa istilah tersebut sering menjadi pertanyaan bahkan perdebatan, karena
pada perguruan tinggi sering menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual
(DKV), sedangkan kursus-kursus sering menggunakan istilah Desain Grafis, dan di
SMK Seni Rupa (dahulu SMSR) menggunakan istilah Grafis Komunikasi.
Graphic
Design atau Desain Grafis adalah suatu istilah penamaan yang mengacu pada latar
dua matra atau dua dimensi yang bervariasi baik format dan kompleksitasnya (
Preble, Duane and Sarah,1985:211). Sedangkan
Graphic Communication atau Grafis Komunikasi lebih menekankan pada aspek
komunikasi yang terkandung di dalamnya (Feldman, Edmund Burke,1987:62).
Sedangkan dari sudut media karena sifat keberadaannya yang kasat mata maka hal
ini sering diistilahkan dengan Visual Communication Design atau Desain
Komunikasi Visual (Freddy Adiono Basuki, 2000:1).
Sebenarnya
masalah perubahan nama dari Desain Grafis menjadi Desain Komunikasi Visual di
Indonesia lebih disebabkan oleh tuntutan industri saja. Cakupan materinya ditambah dan targetnya diperluas.
Desain Grafis lebih mengacu pada profesi yang lebih dulu ada, pada saat ruang
lingkup desainer grafis lebih banyak menggunakan media cetak. Seiring
berkembangnya zaman, muncul media baru sehingga pesan visual tidak lagi hadir
sebagai media cetak saja tetapi juga hadir di media elektronik seperti film dan
TV dan akhirnya di media interaktif seperti web di internet. Media-media baru
tersebut tentunya membutuhkan desain yang berbeda dibanding dengan media cetak
karena posisi media elektronik dan interaktif di masyarakat untuk waktu-waktu
sekarang sedang “hot”, sehingga sebetulnya untuk pengistilahannya akan lebih
tepat jika menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual.
Sejatinya, desain grafis erat
hubungannya dengan proses cetakmencetak. Melalui media cetakan ini, desain
grafis berfungsi sebagai media penghubung antara pihak yang berkepentingan guna
mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan baik yang datangnya dari dunia usaha/bisnis
maupun bidang sosial dan hal-hal yang berkaitan dengan media komunikasi. Tujuan
desain grafis di sini bersifat komersil dan sosial. Tujuan komersil jelas
berfungsi untuk menciptakan karya desain grafis yang mampu memberikan propaganda
kepada masyarakat untuk membeli produk komersil guna mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya. Sedangkan desain grafis yang memiliki tujuan sosial lebih
menitikberatkan pada penyampaian informasi dan pesan sosial kepada masyarakat
atau yang lebih sering disebut dengan Iklan Layanan Masyarakat.
Perbedaaan
Desain Komunikasi Visual & Seni Murni
Desain Komunikasi Visual sebagai
seni rupa terapan adalah bentuk seni yang penerapannya berlaku secara umum
dalam bentuk komunikasi visual. Sedangkan Seni murni merupakan ekspresi jiwa yang bersifat individual,
subjektif, dan lebih ditujukan kepada kepuasan terhadap karya, bukan terhadap
fungsi.
Hal itu lah yang membuat desain komunikasi
visual berbeda dengan seni murni. Sebuah karya seni lebih bersifat ekspresif
dan tidak punya tujuan secara umum. Seni bersifat individual dan berorientasi
kepada ekspresi dan kepuasan dari pembuatnya (seniman). Sedangkan desain grafis berorientasi kepada
kegunaan atau fungsinya. Desain grafis yang baik akan dilihat dari seberapa
besar impact dari karya yang dihasilkannya.
Sebagai contoh, coba bandingkan saja sebuah lukisan
dengan sebuah poster. Lukisan tidak merayu siapapun untuk melakukan apapun. Lukisan
hanya menggambarkan sesuatu yang bisa dinilai bebas dari berbagai sudut
pandang. Namun berbeda dengan poster. Poster ditujukan untuk menyampaikan suatu
pesan kepada massa. Dan tingkat keberhasilannya pun dilihat dari seberapa baik
massa terpengaruh dengan poster tersebut.
Berikut ini merupakan karya dari Seni Murni, Lukisan dll:
Sementara dibawah ini beberapa contoh Desain Komunikasi
Visual, seperti Banner, X-Banner, poster, brosur dll:


Kesimpulannya, sering
sekali Desain Komunikasi Visual tampak seperti Seni Murni dan begitu juga
sebaliknya. Bahan dan teknik yang digunakan
juga hampir sama akan tetapi maksud dan tujuan masing-masingnya berbeda.
Penyebutan subjek ahlinya pun berbeda seorang yang ahli Seni Murni disebut
Seniman sementara orang yang ahli Desain Komunikasi Visual adalah Desainer.
Seniman dan desainer keduanya berusaha memecahkan problem visual, tetapi
seniman murni bertujuan lebih untuk memuaskan diri, sedangkan Desainer harus
menggerakan sekelompok orang untuk menghadiri suatu acara tertentu, mengikuti
petunjuk, memahami peta suatu lokasi atau membeli suatu produk.
Referensi :
- Hadi, Umar. 2007. “'Seni dalam Desain Komunikasi Visual', Irama Visual:dari Toekang Reklame Sampai Komunikator Visual, Program Studi Disain Komunikasi Visual FSR ISI Yogyakarta dan Studio Diskom". Jalasutra,Yogyakarta.
- Desainstudio. 2010. Perbedaan Desain Grafis & Seni Murni (Online). http://www.desainstudio.com/2010/07/beda-desain-grafis-dan-seni-murni.html.
- Ayeey. 2015. Pengertian Desain Komunikasi Visual (Online).http://www.ayeey.com/2015/09/pengertian-desain-komunikasi-visual-dan-desain-grafis.html.
- http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/diktat%20dkv.pdf
- http://pratamaasport.blogspot.co.id/2016/09/desain-komunikasi-visual-vs-seni-murni.html